PENCARIAN

Rabu, 29 Mei 2013

Defensive Driving (kewaspadaan dalam mengemudi)

Emailing by : Om Dwisunu Brcc-003

Kewaspadaan dan kehati-hatian saat mengendarai kendaraan di jalan raya perlu mendapat perhatian serius dari pengguna jalan. Semua pengguna jalan memiliki tanggung jawab untuk menjaga jalan agar tetap aman, baik sebagai pengemudi mobil, sopir truk atau kendaraan berat, pengendara sepeda motor, pengendara becak, pengendara sepeda, maupun pejalan kaki. Setiap pengguna jalan harus selalu mengikuti aturan lalu lintas, rambu-rambu, dan isyarat lainnya. Tingginya angka kematian yang disebabkan kecelakaan lalu lintas menjadi perhatian dunia. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angka kematian disebabkan kecelakaan lalu lintas berada di urutan ke tiga setelah jantung dan TBC di Indonesia.
Kecelakaan yang terjadi di jalan raya, lebih banyak disebabkan karena faktor kelalaian manusia. Untuk itu kita harus lebih banyak menambah wawasan kita untuk menerapkan keselamatan berkendara, dan salah satunya dengan memahami Defensive Driving.
Defensive Driving atau Mengemudi Defensif adalah cara untuk selalu berpikir jauh kedepan dan selalu siap terhadap apapun yang mungkin terjadi dalam berkendara, salah satunya dengan mengemudi secara aman, dengan banyak mengalah, sehingga akan aman bagi dirinya juga aman bagi pengguna jalan lainnya. Defensive Driving berbeda dengan Safety Driving yang lebih menekankan berkendara dengan keterampilan dan pengalaman berdasarkan standar keselamatan.
Pengemudi yang menerapkan Defensive Driving adalah mereka yang bisa mengendalikan emosi, tetap tenang, tidak mudah terprovokasi menanggapi kondisi di luar kendaraannya. Selain itu para pengemudi, juga harus mengingat empat point penting yang terkait dengan defensive driving yang biasa disingkat menjadi 4A, diantaranya; Alertness (kewaspadaan), Awareness (kesadaran), Attitude (Sikap, mental) serta Anticipation ( antisipasi, menjaga segala kemungkinan).

1.Alertness (kewaspadaan) : Sikap ini menjadi faktor utama yang menjamin pengendara selalu siaga dan sigap terhadap pengguna jalan lain. Dalam keadaan selalu waspada, artinya kita akan selalu bertindak benar dalam menghadapi ataupun merespon hal atau kesalahan dari pengendara lain.

2.Awareness (kesadaran) : Kesadaran diri adalah hal yang penting, dimana sebagai pengemudi memang diharuskan memiliki pengetahuan mengenai berkendara yang baik, benar dan aman. Pengetahuan dan pemahaman yang tepat dalam hal berkendara dengan benar, akan mampu meminimalisir kecelakaan lalu lintas. Intinya pengemudi juga harus bisa mengenali batas kemampuan dirinya sendiri dalam berkendara.

3.Attitude (Sikap, mental) : Hal ini lebih menegaskan pentingnya cara pandang bahwa sebagai pengendara tidak boleh egois dan mau menang sendiri, karenanya yang harus diutamakan adalah kepentingan umum. Pengemudi yang memiliki sikap dan mental baik, akan bersedia saling bergantian bila mendapati antrian di jalanan.

4.Anticipation ( antisipasi, menjaga segala kemungkinan) : Sikap ini penting karena sebagai pengendara, antisipasi yang tepat terhadap sesuatu yang terjadi saat berkendara akan mempengaruhi keselamatan berkendara.

Pengemudi yang menerapkan Defensive Driving juga memiliki beberapa keuntungan, diantaranya selalu ingat adanya bahaya di jalan, Selalu bersiap untuk mengambil tindakan pencegahan dan meminimalkan kemungkinan kecelakaan di tengah lalulintas yang seringkali semrawut serta disiplin pengendara lain yang masih minim.

Bagaimanakah menerapkan Defensive Driving?

Berikut ini 10 pedoman penerapan Defensive Driving yang mungkin bisa anda ikuti dalam keseharian aktivitas anda;

1. Jangan pernah lengah. Berkendara memang harus rileks, tetapi harus selalu focus dan waspada. Monitor terus kendaraan dan objek-objek di sekitar Anda. Tidak hanya yang jauh di depan, pantau juga yang di belakang, kiri dan kanan melalui kaca-kaca spion.

2. Patuhi marka jalan dan lampu pengatur lalu lintas/traffic light. Sesuaikan laju mobil Anda dengan informasi/rambu-rambu yang terpampang di tepi jalan. Dan hati-hati saat melintasi persimpangan. Bila lampu merah menyala, jangan menerobos. Berhentilah di belakang garis putih.

3.Jangan terpancing pengendara ugal-ugalan. Jika bertemu dengan pengendara ugal-ugalan, lebih baik mengalah. Biarkan mereka lewat lebih dulu, karena yang paling mengerikan adalah kita tidak tahu bagaimana kondisi si pengendara. Jangan-jangan, dia sedang emosi, atau bahkan sedang mabuk.

4.Jangan emosi. Seandainya pun ada yang nyalip, atau seseorang tiba-tiba membunyikan klakson berkali-kali, tetaplah tenang. Ada berjuta-juta alasan yang bisa Anda cari untuk tidak marah dan mengintai keselamatan Anda sendiri.

5.Jangan percaya pada pengendara lain. Meskipun pada dasarnya semua pengendara ingin selamat, sebaiknya jangan percaya bahwa mereka juga akan menjamin keselamatan kita. Tetaplah bersikap hati-hati.

6.Gunakan sabuk keselamatan/safety belt. Tak usah khawatir kemeja atau celana menjadi kusut akibat tertekan safety belt. Yang harus kita pikirkan, perangkat yang mungkin mengurangi kerapihan pakaian kita ini akan membuat kita selamat dan tetap hidup saat terjadi kecelakaan.

7.Gunakan lampu sign untuk komunikasi pada sesama pengendara. Pastikan cahayanya terang. Jika akan berbelok, sama sekali tidak sulit untuk menyalakan lampu sign agar pengendara lain tahu Anda akan berbelok.

8.Singkirkan benda-benda yang berpotensi mengganggu konsentrasi berkendara, seperti mengoperasikan handphone. Kewaspadaan juga harus kita bangun dengan menciptaan lingkungan yang membantu konsentrasi berkendara. Bahkan, bila ada telpon masuk pada handphone saat Anda tengah mengemudi, tidak perlu diangkat dulu karena bisa mengganggu konsentrasi.

9.Jangan minum minuman memabukkan. Karena kesadaran sangat penting, hindari minum-minuman memabukkan. Bahkan, jika minum obat yang menimbulkan kantuk, sebaiknya kita tidak berkendara.

10.Lebih baik menunggu kereta lewat. Ini biasa terjadi di persimpangan lintasan kereta. Banyak pengendara menduga-duga kereta masih jauh ketika sinyal tanda kereta akan lewat sudah berbunyi. Menunggu beberapa menit jauh lebih baik.

Sekian

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda dan dapat berimbas kepada ketertiban berlalu lintas dijalan sehingga berujung pada berkurangnya angka kecelakaan lalu lintas.

Stay Safe On The Road!

Sumber:
-Polres Bogor Kota-

1 komentar:

Yoo_Yoo Jeep mengatakan...

setuju gan, banyak yang punya SIM tapi tidak santun dan membahayakan