PENCARIAN
Selasa, 07 Mei 2013
SEKILAS MENGENAI SPARK PLUG / BUSI
Pilihan sparkplug alias busi untuk mesin mobil atau motor kini sangat banyak, khususnya untuk performance plug
(busi kualitas premium). Namun demikian,banyaknya pilihan tersebut
jangan sampai membuat kita semakin sulit dalam menentukan pilihan. Kita
harus bisa berhati-hati dan lebih selektif lagi, jika menghadapi pihak
toko yang seringkali menawarkan busi-busi premium tersebut dengan
iming-iming performa yang lebih oke, irit bahan bakar dan sebagainya.
Yang
perlu diingat adalah bahwa busi yang berharga mahal tidak selalu
menjamin kecocokan dengan mesin mobil atau motor kita. Sebab, setiap
mesin memiliki toleransi tertentu untuk spesifikasi busi yang digunakan.Hal utama yang menjadi patokan umum dalam pemilihan busi adalah:1. Heat RangeNilai angka heat range dari suatu busi mewakili seberapa panas busi tersebut ketika sedang beroperasi dalam keadaan normal. Jika angka heat range
tersebut cocok dengan karakter mesin mobil atau motor Anda, maka busi
akan bekerja optimal. Jika busi terlalu panas, maka akan menimbulkan
detonasi pada mesin (bunyi ngelitik) yang bisa merusak mesin itu
sendiri. Sebaliknya, jika busi terlalu dingin, maka akan banyak
penimbunan deposit pada ruang bakar akibat terjadinya gagal pengapian (misfire).2. Ukuran BusiBusi
yang ditemukan pada umumnya ada yang berdiameter kecil dan besar. Untuk
hal ini jelas tidak boleh salah beli, pastikan sesuai dengan
spesifikasi mesin kendaraan bermotor Anda.3. Ukuran GapGap adalah jarak antara elektroda busi dengan ground. Pada umumnya ukuran gap adalah sekitar 0.8mm - 1.2mm. Untuk ukuran gap
tersebut Anda perlu melihat petunjuk yang terdapat pada buku manual
kendaraan bermotor Anda. Beberapa model busi premium tidak bisa dirubah
ukuran gap-nya, karena desain busi itu sendiri tidak memungkinkan dilakukan perubahan gap.
Berbagai Macam Busi
4. Resistansi BusiPeriksa jenis busi yang dianjurkan pabrik mobil atau motor tersebut, perhatikan apakah busi tersebut menggunakan suppression resistor di dalamnya. Biasanya jika ada huruf R pada kode busi, itu menunjukkan busi tersebut menggunakan suppression resistor, contoh: NGK BKR6E-11 . Namun tidak selalu demikian, contoh: DENSO IK20 (tidak ada kode R, tapi menggunakan suppression resistor)Suppression Resistor pada busi digunakan untuk meredam emisi akibat percikan api pada saat proses ignition
terjadi. Emisi tersebut menyebabkan gangguan pada sistem kelistrikan
dan sensor mesin. Pada umumnya mobil yang bermesin injeksi menggunakan
busi dengan suppression resistor, namun tidak selalu demikian. Semakin besar nilai suppression resistor berarti semakin besar hilangnya daya listrik yang dikirim ignition coil untuk membuat percik api pada busi. Akibatnya semakin besar nilai suppression resistor tersebut akan memperkecil percik api, kecuali jika kabel busi diganti dengan yang beresistansi kecil dan berdiameter besar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar