Emailing by : Om Dwisunu Brcc-003
Kewaspadaan
dan kehati-hatian saat mengendarai kendaraan di jalan raya perlu
mendapat perhatian serius dari pengguna jalan. Semua pengguna jalan
memiliki tanggung jawab untuk menjaga jalan agar tetap aman, baik
sebagai pengemudi mobil, sopir truk atau kendaraan berat, pengendara
sepeda motor, pengendara becak, pengendara sepeda, maupun pejalan kaki.
Setiap pengguna jalan harus selalu mengikuti aturan lalu lintas,
rambu-rambu, dan isyarat lainnya. Tingginya angka kematian yang
disebabkan kecelakaan lalu lintas menjadi perhatian dunia. Berdasarkan
data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angka kematian disebabkan
kecelakaan lalu lintas berada di urutan ke tiga setelah jantung dan TBC
di Indonesia.
Kecelakaan yang terjadi di jalan raya, lebih banyak disebabkan
karena faktor kelalaian manusia. Untuk itu kita harus lebih banyak
menambah wawasan kita untuk menerapkan keselamatan berkendara, dan salah
satunya dengan memahami Defensive Driving.
Defensive Driving atau Mengemudi Defensif adalah cara untuk selalu
berpikir jauh kedepan dan selalu siap terhadap apapun yang mungkin
terjadi dalam berkendara, salah satunya dengan mengemudi secara aman,
dengan banyak mengalah, sehingga akan aman bagi dirinya juga aman bagi
pengguna jalan lainnya. Defensive Driving berbeda dengan Safety Driving
yang lebih menekankan berkendara dengan keterampilan dan pengalaman
berdasarkan standar keselamatan.
Pengemudi yang menerapkan Defensive Driving adalah mereka yang bisa
mengendalikan emosi, tetap tenang, tidak mudah terprovokasi menanggapi
kondisi di luar kendaraannya. Selain itu para pengemudi, juga harus
mengingat empat point penting yang terkait dengan defensive driving yang
biasa disingkat menjadi 4A, diantaranya; Alertness (kewaspadaan),
Awareness (kesadaran), Attitude (Sikap, mental) serta Anticipation (
antisipasi, menjaga segala kemungkinan).
1.Alertness (kewaspadaan) : Sikap ini menjadi faktor utama yang
menjamin pengendara selalu siaga dan sigap terhadap pengguna jalan lain.
Dalam keadaan selalu waspada, artinya kita akan selalu bertindak benar
dalam menghadapi ataupun merespon hal atau kesalahan dari pengendara
lain.
2.Awareness (kesadaran) : Kesadaran diri adalah hal yang penting,
dimana sebagai pengemudi memang diharuskan memiliki pengetahuan mengenai
berkendara yang baik, benar dan aman. Pengetahuan dan pemahaman yang
tepat dalam hal berkendara dengan benar, akan mampu meminimalisir
kecelakaan lalu lintas. Intinya pengemudi juga harus bisa mengenali
batas kemampuan dirinya sendiri dalam berkendara.
3.Attitude (Sikap, mental) : Hal ini lebih menegaskan pentingnya
cara pandang bahwa sebagai pengendara tidak boleh egois dan mau menang
sendiri, karenanya yang harus diutamakan adalah kepentingan umum.
Pengemudi yang memiliki sikap dan mental baik, akan bersedia saling
bergantian bila mendapati antrian di jalanan.
4.Anticipation ( antisipasi, menjaga segala kemungkinan) : Sikap ini
penting karena sebagai pengendara, antisipasi yang tepat terhadap
sesuatu yang terjadi saat berkendara akan mempengaruhi keselamatan
berkendara.
Pengemudi yang menerapkan Defensive Driving juga memiliki beberapa
keuntungan, diantaranya selalu ingat adanya bahaya di jalan, Selalu
bersiap untuk mengambil tindakan pencegahan dan meminimalkan kemungkinan
kecelakaan di tengah lalulintas yang seringkali semrawut serta disiplin
pengendara lain yang masih minim.
Bagaimanakah menerapkan Defensive Driving?
Berikut ini 10 pedoman penerapan Defensive Driving yang mungkin bisa anda ikuti dalam keseharian aktivitas anda;
1.
Jangan pernah lengah. Berkendara memang harus rileks, tetapi harus
selalu focus dan waspada. Monitor terus kendaraan dan objek-objek di
sekitar Anda. Tidak hanya yang jauh di depan, pantau juga yang di
belakang, kiri dan kanan melalui kaca-kaca spion.
2. Patuhi marka jalan dan lampu pengatur lalu lintas/traffic light.
Sesuaikan laju mobil Anda dengan informasi/rambu-rambu yang terpampang
di tepi jalan. Dan hati-hati saat melintasi persimpangan. Bila lampu
merah menyala, jangan menerobos. Berhentilah di belakang garis putih.
3.Jangan terpancing pengendara ugal-ugalan. Jika bertemu dengan
pengendara ugal-ugalan, lebih baik mengalah. Biarkan mereka lewat lebih
dulu, karena yang paling mengerikan adalah kita tidak tahu bagaimana
kondisi si pengendara. Jangan-jangan, dia sedang emosi, atau bahkan
sedang mabuk.
4.Jangan emosi. Seandainya pun ada yang nyalip, atau seseorang
tiba-tiba membunyikan klakson berkali-kali, tetaplah tenang. Ada
berjuta-juta alasan yang bisa Anda cari untuk tidak marah dan mengintai
keselamatan Anda sendiri.
5.Jangan percaya pada pengendara lain. Meskipun pada dasarnya semua
pengendara ingin selamat, sebaiknya jangan percaya bahwa mereka juga
akan menjamin keselamatan kita. Tetaplah bersikap hati-hati.
6.Gunakan
sabuk keselamatan/safety belt. Tak usah khawatir kemeja atau celana
menjadi kusut akibat tertekan safety belt. Yang harus kita pikirkan,
perangkat yang mungkin mengurangi kerapihan pakaian kita ini akan
membuat kita selamat dan tetap hidup saat terjadi kecelakaan.
7.Gunakan lampu sign untuk komunikasi pada sesama pengendara.
Pastikan cahayanya terang. Jika akan berbelok, sama sekali tidak sulit
untuk menyalakan lampu sign agar pengendara lain tahu Anda akan
berbelok.
8.Singkirkan benda-benda yang berpotensi mengganggu
konsentrasi berkendara, seperti mengoperasikan handphone. Kewaspadaan
juga harus kita bangun dengan menciptaan lingkungan yang membantu
konsentrasi berkendara. Bahkan, bila ada telpon masuk pada handphone
saat Anda tengah mengemudi, tidak perlu diangkat dulu karena bisa
mengganggu konsentrasi.
9.Jangan minum minuman memabukkan. Karena kesadaran sangat penting,
hindari minum-minuman memabukkan. Bahkan, jika minum obat yang
menimbulkan kantuk, sebaiknya kita tidak berkendara.
10.Lebih
baik menunggu kereta lewat. Ini biasa terjadi di persimpangan lintasan
kereta. Banyak pengendara menduga-duga kereta masih jauh ketika sinyal
tanda kereta akan lewat sudah berbunyi. Menunggu beberapa menit jauh
lebih baik.
Sekian
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda dan
dapat berimbas kepada ketertiban berlalu lintas dijalan sehingga
berujung pada berkurangnya angka kecelakaan lalu lintas.
Stay Safe On The Road!
Sumber:
-Polres Bogor Kota-
1 komentar:
setuju gan, banyak yang punya SIM tapi tidak santun dan membahayakan
Posting Komentar