PENCARIAN
Jumat, 31 Mei 2013
Fiat dan Alfa Romeo Siap Hadir di Indonesia
Kabar baik bagi anda para pecinta
merek Eropa, seperti Fiat dan Alfa Romeo. Karena kedua merek tersebut
siap hadir di Indonesia dalam waktu dekat.
mobil.otomotifnet.com
Kabar tersebut memang belum
diungkapkan secara langsung, namun PT Garansindo Inter Global, yang
selama ini telah sukses menghadirkan tiga merek Chrysler, Dodge dan
Jeep, sudah mengutarakan niatan tersebut.
"Kami akan membawa dua merek baru ke
Indonesia di tahun ini. Namun, apa mereknya sampai saat ini mohon maaf
belum bisa kami utarakan, karena masih ada beberapa hal yang belum
selesai," ujar Mohamad Al Abdullah, CEO Garansindo Inter Global.
Lalu kenapa mengacu ke dua merek
tersebut? Seperti kita tau, Fiat selama ini punya saham di Chrysler, pun
begitu juga dengan Alfa Romeo yang merupakan merek yang berada di grup
Fiat. Jadi ketika merek ini saling berhubungan.
Jawabannya juga terbesit dari ucapan
Al Abdulah atau yang biasa disapa memet ini. Ia mengungkapkan, "Satu
akan menyasar segmen hatchback dan satu lagi mobil dengan niche market,"
ungkapnya.
Untuk segmen hatchback, kemungkinan
besar adalah Fiat 500, sementara pasar niche akan diwakili Alfa Romeo
yang memang memiliki segmen yang ekslusif selama ini. Pameran IIMS bisa
jadi adalah tempat kelahiran dua merek baru tersebut.mobil.otomotifnet.com
Rabu, 29 Mei 2013
Defensive Driving (kewaspadaan dalam mengemudi)
Emailing by : Om Dwisunu Brcc-003
Kewaspadaan dan kehati-hatian saat mengendarai kendaraan di jalan raya perlu mendapat perhatian serius dari pengguna jalan. Semua pengguna jalan memiliki tanggung jawab untuk menjaga jalan agar tetap aman, baik sebagai pengemudi mobil, sopir truk atau kendaraan berat, pengendara sepeda motor, pengendara becak, pengendara sepeda, maupun pejalan kaki. Setiap pengguna jalan harus selalu mengikuti aturan lalu lintas, rambu-rambu, dan isyarat lainnya. Tingginya angka kematian yang disebabkan kecelakaan lalu lintas menjadi perhatian dunia. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angka kematian disebabkan kecelakaan lalu lintas berada di urutan ke tiga setelah jantung dan TBC di Indonesia.
Kecelakaan yang terjadi di jalan raya, lebih banyak disebabkan karena faktor kelalaian manusia. Untuk itu kita harus lebih banyak menambah wawasan kita untuk menerapkan keselamatan berkendara, dan salah satunya dengan memahami Defensive Driving.
Defensive Driving atau Mengemudi Defensif adalah cara untuk selalu berpikir jauh kedepan dan selalu siap terhadap apapun yang mungkin terjadi dalam berkendara, salah satunya dengan mengemudi secara aman, dengan banyak mengalah, sehingga akan aman bagi dirinya juga aman bagi pengguna jalan lainnya. Defensive Driving berbeda dengan Safety Driving yang lebih menekankan berkendara dengan keterampilan dan pengalaman berdasarkan standar keselamatan.
Pengemudi yang menerapkan Defensive Driving adalah mereka yang bisa mengendalikan emosi, tetap tenang, tidak mudah terprovokasi menanggapi kondisi di luar kendaraannya. Selain itu para pengemudi, juga harus mengingat empat point penting yang terkait dengan defensive driving yang biasa disingkat menjadi 4A, diantaranya; Alertness (kewaspadaan), Awareness (kesadaran), Attitude (Sikap, mental) serta Anticipation ( antisipasi, menjaga segala kemungkinan).
1.Alertness (kewaspadaan) : Sikap ini menjadi faktor utama yang menjamin pengendara selalu siaga dan sigap terhadap pengguna jalan lain. Dalam keadaan selalu waspada, artinya kita akan selalu bertindak benar dalam menghadapi ataupun merespon hal atau kesalahan dari pengendara lain.
2.Awareness (kesadaran) : Kesadaran diri adalah hal yang penting, dimana sebagai pengemudi memang diharuskan memiliki pengetahuan mengenai berkendara yang baik, benar dan aman. Pengetahuan dan pemahaman yang tepat dalam hal berkendara dengan benar, akan mampu meminimalisir kecelakaan lalu lintas. Intinya pengemudi juga harus bisa mengenali batas kemampuan dirinya sendiri dalam berkendara.
3.Attitude (Sikap, mental) : Hal ini lebih menegaskan pentingnya cara pandang bahwa sebagai pengendara tidak boleh egois dan mau menang sendiri, karenanya yang harus diutamakan adalah kepentingan umum. Pengemudi yang memiliki sikap dan mental baik, akan bersedia saling bergantian bila mendapati antrian di jalanan.
4.Anticipation ( antisipasi, menjaga segala kemungkinan) : Sikap ini penting karena sebagai pengendara, antisipasi yang tepat terhadap sesuatu yang terjadi saat berkendara akan mempengaruhi keselamatan berkendara.
Pengemudi yang menerapkan Defensive Driving juga memiliki beberapa keuntungan, diantaranya selalu ingat adanya bahaya di jalan, Selalu bersiap untuk mengambil tindakan pencegahan dan meminimalkan kemungkinan kecelakaan di tengah lalulintas yang seringkali semrawut serta disiplin pengendara lain yang masih minim.
Bagaimanakah menerapkan Defensive Driving?
Berikut ini 10 pedoman penerapan Defensive Driving yang mungkin bisa anda ikuti dalam keseharian aktivitas anda;
1. Jangan pernah lengah. Berkendara memang harus rileks, tetapi harus selalu focus dan waspada. Monitor terus kendaraan dan objek-objek di sekitar Anda. Tidak hanya yang jauh di depan, pantau juga yang di belakang, kiri dan kanan melalui kaca-kaca spion.
2. Patuhi marka jalan dan lampu pengatur lalu lintas/traffic light. Sesuaikan laju mobil Anda dengan informasi/rambu-rambu yang terpampang di tepi jalan. Dan hati-hati saat melintasi persimpangan. Bila lampu merah menyala, jangan menerobos. Berhentilah di belakang garis putih.
3.Jangan terpancing pengendara ugal-ugalan. Jika bertemu dengan pengendara ugal-ugalan, lebih baik mengalah. Biarkan mereka lewat lebih dulu, karena yang paling mengerikan adalah kita tidak tahu bagaimana kondisi si pengendara. Jangan-jangan, dia sedang emosi, atau bahkan sedang mabuk.
4.Jangan emosi. Seandainya pun ada yang nyalip, atau seseorang tiba-tiba membunyikan klakson berkali-kali, tetaplah tenang. Ada berjuta-juta alasan yang bisa Anda cari untuk tidak marah dan mengintai keselamatan Anda sendiri.
5.Jangan percaya pada pengendara lain. Meskipun pada dasarnya semua pengendara ingin selamat, sebaiknya jangan percaya bahwa mereka juga akan menjamin keselamatan kita. Tetaplah bersikap hati-hati.
6.Gunakan sabuk keselamatan/safety belt. Tak usah khawatir kemeja atau celana menjadi kusut akibat tertekan safety belt. Yang harus kita pikirkan, perangkat yang mungkin mengurangi kerapihan pakaian kita ini akan membuat kita selamat dan tetap hidup saat terjadi kecelakaan.
7.Gunakan lampu sign untuk komunikasi pada sesama pengendara. Pastikan cahayanya terang. Jika akan berbelok, sama sekali tidak sulit untuk menyalakan lampu sign agar pengendara lain tahu Anda akan berbelok.
8.Singkirkan benda-benda yang berpotensi mengganggu konsentrasi berkendara, seperti mengoperasikan handphone. Kewaspadaan juga harus kita bangun dengan menciptaan lingkungan yang membantu konsentrasi berkendara. Bahkan, bila ada telpon masuk pada handphone saat Anda tengah mengemudi, tidak perlu diangkat dulu karena bisa mengganggu konsentrasi.
9.Jangan minum minuman memabukkan. Karena kesadaran sangat penting, hindari minum-minuman memabukkan. Bahkan, jika minum obat yang menimbulkan kantuk, sebaiknya kita tidak berkendara.
10.Lebih baik menunggu kereta lewat. Ini biasa terjadi di persimpangan lintasan kereta. Banyak pengendara menduga-duga kereta masih jauh ketika sinyal tanda kereta akan lewat sudah berbunyi. Menunggu beberapa menit jauh lebih baik.
Sekian
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda dan dapat berimbas kepada ketertiban berlalu lintas dijalan sehingga berujung pada berkurangnya angka kecelakaan lalu lintas.
Stay Safe On The Road!
Sumber:
-Polres Bogor Kota-
Kewaspadaan dan kehati-hatian saat mengendarai kendaraan di jalan raya perlu mendapat perhatian serius dari pengguna jalan. Semua pengguna jalan memiliki tanggung jawab untuk menjaga jalan agar tetap aman, baik sebagai pengemudi mobil, sopir truk atau kendaraan berat, pengendara sepeda motor, pengendara becak, pengendara sepeda, maupun pejalan kaki. Setiap pengguna jalan harus selalu mengikuti aturan lalu lintas, rambu-rambu, dan isyarat lainnya. Tingginya angka kematian yang disebabkan kecelakaan lalu lintas menjadi perhatian dunia. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angka kematian disebabkan kecelakaan lalu lintas berada di urutan ke tiga setelah jantung dan TBC di Indonesia.
Kecelakaan yang terjadi di jalan raya, lebih banyak disebabkan karena faktor kelalaian manusia. Untuk itu kita harus lebih banyak menambah wawasan kita untuk menerapkan keselamatan berkendara, dan salah satunya dengan memahami Defensive Driving.
Defensive Driving atau Mengemudi Defensif adalah cara untuk selalu berpikir jauh kedepan dan selalu siap terhadap apapun yang mungkin terjadi dalam berkendara, salah satunya dengan mengemudi secara aman, dengan banyak mengalah, sehingga akan aman bagi dirinya juga aman bagi pengguna jalan lainnya. Defensive Driving berbeda dengan Safety Driving yang lebih menekankan berkendara dengan keterampilan dan pengalaman berdasarkan standar keselamatan.
Pengemudi yang menerapkan Defensive Driving adalah mereka yang bisa mengendalikan emosi, tetap tenang, tidak mudah terprovokasi menanggapi kondisi di luar kendaraannya. Selain itu para pengemudi, juga harus mengingat empat point penting yang terkait dengan defensive driving yang biasa disingkat menjadi 4A, diantaranya; Alertness (kewaspadaan), Awareness (kesadaran), Attitude (Sikap, mental) serta Anticipation ( antisipasi, menjaga segala kemungkinan).
1.Alertness (kewaspadaan) : Sikap ini menjadi faktor utama yang menjamin pengendara selalu siaga dan sigap terhadap pengguna jalan lain. Dalam keadaan selalu waspada, artinya kita akan selalu bertindak benar dalam menghadapi ataupun merespon hal atau kesalahan dari pengendara lain.
2.Awareness (kesadaran) : Kesadaran diri adalah hal yang penting, dimana sebagai pengemudi memang diharuskan memiliki pengetahuan mengenai berkendara yang baik, benar dan aman. Pengetahuan dan pemahaman yang tepat dalam hal berkendara dengan benar, akan mampu meminimalisir kecelakaan lalu lintas. Intinya pengemudi juga harus bisa mengenali batas kemampuan dirinya sendiri dalam berkendara.
3.Attitude (Sikap, mental) : Hal ini lebih menegaskan pentingnya cara pandang bahwa sebagai pengendara tidak boleh egois dan mau menang sendiri, karenanya yang harus diutamakan adalah kepentingan umum. Pengemudi yang memiliki sikap dan mental baik, akan bersedia saling bergantian bila mendapati antrian di jalanan.
4.Anticipation ( antisipasi, menjaga segala kemungkinan) : Sikap ini penting karena sebagai pengendara, antisipasi yang tepat terhadap sesuatu yang terjadi saat berkendara akan mempengaruhi keselamatan berkendara.
Pengemudi yang menerapkan Defensive Driving juga memiliki beberapa keuntungan, diantaranya selalu ingat adanya bahaya di jalan, Selalu bersiap untuk mengambil tindakan pencegahan dan meminimalkan kemungkinan kecelakaan di tengah lalulintas yang seringkali semrawut serta disiplin pengendara lain yang masih minim.
Bagaimanakah menerapkan Defensive Driving?
Berikut ini 10 pedoman penerapan Defensive Driving yang mungkin bisa anda ikuti dalam keseharian aktivitas anda;
1. Jangan pernah lengah. Berkendara memang harus rileks, tetapi harus selalu focus dan waspada. Monitor terus kendaraan dan objek-objek di sekitar Anda. Tidak hanya yang jauh di depan, pantau juga yang di belakang, kiri dan kanan melalui kaca-kaca spion.
2. Patuhi marka jalan dan lampu pengatur lalu lintas/traffic light. Sesuaikan laju mobil Anda dengan informasi/rambu-rambu yang terpampang di tepi jalan. Dan hati-hati saat melintasi persimpangan. Bila lampu merah menyala, jangan menerobos. Berhentilah di belakang garis putih.
3.Jangan terpancing pengendara ugal-ugalan. Jika bertemu dengan pengendara ugal-ugalan, lebih baik mengalah. Biarkan mereka lewat lebih dulu, karena yang paling mengerikan adalah kita tidak tahu bagaimana kondisi si pengendara. Jangan-jangan, dia sedang emosi, atau bahkan sedang mabuk.
4.Jangan emosi. Seandainya pun ada yang nyalip, atau seseorang tiba-tiba membunyikan klakson berkali-kali, tetaplah tenang. Ada berjuta-juta alasan yang bisa Anda cari untuk tidak marah dan mengintai keselamatan Anda sendiri.
5.Jangan percaya pada pengendara lain. Meskipun pada dasarnya semua pengendara ingin selamat, sebaiknya jangan percaya bahwa mereka juga akan menjamin keselamatan kita. Tetaplah bersikap hati-hati.
6.Gunakan sabuk keselamatan/safety belt. Tak usah khawatir kemeja atau celana menjadi kusut akibat tertekan safety belt. Yang harus kita pikirkan, perangkat yang mungkin mengurangi kerapihan pakaian kita ini akan membuat kita selamat dan tetap hidup saat terjadi kecelakaan.
7.Gunakan lampu sign untuk komunikasi pada sesama pengendara. Pastikan cahayanya terang. Jika akan berbelok, sama sekali tidak sulit untuk menyalakan lampu sign agar pengendara lain tahu Anda akan berbelok.
8.Singkirkan benda-benda yang berpotensi mengganggu konsentrasi berkendara, seperti mengoperasikan handphone. Kewaspadaan juga harus kita bangun dengan menciptaan lingkungan yang membantu konsentrasi berkendara. Bahkan, bila ada telpon masuk pada handphone saat Anda tengah mengemudi, tidak perlu diangkat dulu karena bisa mengganggu konsentrasi.
9.Jangan minum minuman memabukkan. Karena kesadaran sangat penting, hindari minum-minuman memabukkan. Bahkan, jika minum obat yang menimbulkan kantuk, sebaiknya kita tidak berkendara.
10.Lebih baik menunggu kereta lewat. Ini biasa terjadi di persimpangan lintasan kereta. Banyak pengendara menduga-duga kereta masih jauh ketika sinyal tanda kereta akan lewat sudah berbunyi. Menunggu beberapa menit jauh lebih baik.
Sekian
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda dan dapat berimbas kepada ketertiban berlalu lintas dijalan sehingga berujung pada berkurangnya angka kecelakaan lalu lintas.
Stay Safe On The Road!
Sumber:
-Polres Bogor Kota-
Ecylopedia Pelumas Mesin Kendaraan
Semakin banyaknya pilihan oli saat ini, tentunya akan
membuat kita sedikit bingung, karena semua produsen oli pasti mengatakan oli
mereka yang paling bagus. Namun ada beberapa hal yang mungkin bisa dijadikan
acuan antara lain, kenali karakter kendaraan anda, spesifikasi mesin serta
lingkungan dimana mayoritas anda berkendaraan (suhu, kelembaban udara, debu,
dsbnya.).
PERHATIKAN PERUNTUKAN DAN KUALITAS PELUMAS
Perhatikan peruntukan pelumas, apakah digunaan untuk pelumas mesin bensin, atau
diesel, 2 tak atau 4 tak, peralatan industri, dan sebagainya.
Kualitas dari oli sendiri pada umumnya ditunjukkan oleh kode API (American Petroleum Institute) dengan diikuti oleh tingkatan huruf dibelakangnya. Contoh API: SL, kode S (Spark) menandakan pelumas mesin untuk bensin. Kode huruf kedua menunjukkan nilai kualitas oli, semakin mendekati huruf Z mutu oli semakin baik dalam melapisi komponen dengan lapisan film dan semakin sesuai dengan kebutuhan mesin modern.
Ada dua kelompok kategori API service yaitu:
1. Kategori API Service untuk pelumas kendaraan berbahan bakar bensin
2. Kategori API Service untuk pelumas kendaraan bermesin diesel
API SERVICE PELUMAS MESIN MOBIL BERBAHAN BAKAR BENSIN
- SM = dapat dipakai untuk semua mesin mobil berteknologi baru
dan sebelumnya(aman untuk semua Mobil). Pelumas berkategori SM dirancang untuk memberikan kontrol endapan temperatur tinggi yang lebih baik dan dirancang untuk penggunaan pelumas yang lebih irit. Pada beberapa oli telah memenuhi sertifikasi ILSAC atau kualifikasi sebagai hemat energi
- SL = untuk mesin kendaraan tahun 2004 dan sebelumnya
- SJ = untuk mesin kendaraan tahun 2001 dan sebelumnya
- SH = untuk mesin kendaraan tahun 1996 dan sebelumnya
- SG = untuk mesin kendaraan tahun 1993 dan sebelumnya
- SF = untuk mesin kendaraan tahun 1988 dan sebelumnya
- SE = untuk mesin kendaraan tahun 1979 dan sebelumnya
- SD = untuk mesin kendaraan tahun 1971 dan sebelumnya
- SC = untuk mesin kendaraan tahun 1967 dan sebelumnya
- SB dan SA = sudah tidak direkomendasikan
Kualitas dari oli sendiri pada umumnya ditunjukkan oleh kode API (American Petroleum Institute) dengan diikuti oleh tingkatan huruf dibelakangnya. Contoh API: SL, kode S (Spark) menandakan pelumas mesin untuk bensin. Kode huruf kedua menunjukkan nilai kualitas oli, semakin mendekati huruf Z mutu oli semakin baik dalam melapisi komponen dengan lapisan film dan semakin sesuai dengan kebutuhan mesin modern.
Ada dua kelompok kategori API service yaitu:
1. Kategori API Service untuk pelumas kendaraan berbahan bakar bensin
2. Kategori API Service untuk pelumas kendaraan bermesin diesel
API SERVICE PELUMAS MESIN MOBIL BERBAHAN BAKAR BENSIN
- SM = dapat dipakai untuk semua mesin mobil berteknologi baru
dan sebelumnya(aman untuk semua Mobil). Pelumas berkategori SM dirancang untuk memberikan kontrol endapan temperatur tinggi yang lebih baik dan dirancang untuk penggunaan pelumas yang lebih irit. Pada beberapa oli telah memenuhi sertifikasi ILSAC atau kualifikasi sebagai hemat energi
- SL = untuk mesin kendaraan tahun 2004 dan sebelumnya
- SJ = untuk mesin kendaraan tahun 2001 dan sebelumnya
- SH = untuk mesin kendaraan tahun 1996 dan sebelumnya
- SG = untuk mesin kendaraan tahun 1993 dan sebelumnya
- SF = untuk mesin kendaraan tahun 1988 dan sebelumnya
- SE = untuk mesin kendaraan tahun 1979 dan sebelumnya
- SD = untuk mesin kendaraan tahun 1971 dan sebelumnya
- SC = untuk mesin kendaraan tahun 1967 dan sebelumnya
- SB dan SA = sudah tidak direkomendasikan
Car Name : Otong |
API SERVICE PELUMAS MESIN MOBIL DIESEL
- CI-4 = Diperkenalkan pada tanggal 5 september 2002, untuk
mesin 4T, kecepatan tinggi. Diformulasikan untuk mempertahankan daya tahan mesin. Dapat digunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, CE, CF-4, CG-4 dan CH-4
- CH-4 = Diperkenalkan pada tahun 1998, untuk mesin 4T,
kecepatan tinggi. Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, CE, CF-4, dan CG-4
- CG-4 = Diperkenalkan pada tahun 1995, untuk mesin 4T, beban
berat, kecepatan tinggi yang menggunakan bahan bakar dengan kandungan sulfur 0.5%. Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, CE, dan CF-4
- CF-4 = Diperkenalkan pada tahun 1990, untuk mesin 4T kecepatan
tinggi dengan turbo charger maupun gas buang biasa. Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD, dan CE
- CF-2 = Diperkenakan tahun 1994, untuk mesin beban berat 2T,
Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD-II
- CF = Diperkenalkan pada tahun 1994, untuk kendaraan off-road,
mesin diesel indirect-injection dan mesin diesel lainnya yang menggunakan bahan bakar dengan kandungan sulfur diatas 0.05%. Dapat digunakan untuk menggantikan pelumas kategori CD
- CE = Diperkenalkan pada tahun 1987, untuk mesin 4T, kecepatan
tinggi dengan turbo charger maupun gas buang biasa. Dapat dipergunakan untuk menggantikan pelumas kategori CC, dan CD
- CD-II = Diperkenalkan pada tahun 1987 untuk mesin 2T
- CD Diperkenalkan pada tahun 1955. Untuk mesin turbocharger
maupun gas buang biasa
- CC = untuk mesin yang diperkenalkan pada tahun 1961
- CB dan CA = sudah tidak direkomendasikan
API SERVICE GANDA
Pada sebagian besar oli mobil biasanya API Servicenya ada dua. Sebagai contoh API SL/CF. Artinya: API yang pertama menunjukkan penggunaan utama oli tersebut yaitu pada mesin bensin dengan kualifikasi SL namun dalam kondisi darurat oli tersebut masih dapat digunakan pada mesin diesel dengan kualifikasi CF. Demikian pula sebaliknya.
PILIH KEKENTALAN PELUMAS YANG TEPAT
Tingkat kekentalan pelumas yang juga disebut "Viscosity-Grade" adalah ukuran kekentalan dan kemampuan pelumas untuk mengalir pada temperatur tertentu
Kode pengenal Oli adalah berupa huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers. Selanjutnya angka yang mengikuti dibelakangnya, menunjukkan tingkat kekentalan oli tersebut. SAE 40 atau SAE 15W-50, semakin besar angka yang mengikuti Kode oli menandakan semakin kentalnya oli tersebut.
Sedangkan huruf W yang terdapat dibelakang angka awal, merupakan singkatan dari Winter. SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun.
Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standar SAE.
Lihat Buku Manual Kendaraan...
Car Owner : Om Yos arie brcc |
PETUNJUK SAE GRADE PELUMAS MOTOR UNTUK KENDARAAN PENUMPANG
Grade Pelumas terbagi atas singlegrade / monograde seperti SAE 15 dan SAE 50 (digunakan pada temperatur ektrim) serta multigrade seperti SAE 5W-50 dan 15W-50 banyak digunakan (kecuali pada temperatur yang sangat panas atau sangat dingin) karena pelumas ini cukup encer untuk mengalir pada temperatur rendah dan cukup kental untuk bekerja secara memuaskan pada temperatur tinggi.
Lebih jelasnya kita gunakan ilustrasi berikut:
Ada 3 Oli, 1 multigrade, 2 monograde
Oli 1 SAE 15 (encer)
Oli 2 SAE 50 (kental)
Oli 3 SAE 15W50 (multigrade)
ketiga Oli tersebut dibawa tempat bersuhu dingin maka:
Oli 1 (SAE 15) akan lebih kental karena dingin
Oli 2 (SAE 50) dapat membeku karena asalnya sudah kental
Oli 3 (SAE15W50) kekentalannya akan sama dengan Oli 1 (SAE15)
Sekarang ketiga Oli tersebut dibawa ke tempat yang bersuhu panas, maka:
Oli 1 (SAE 15) menjadi sangat encer bahkan bisa menguap semua
Oli 2 (SAE 50) menjadi lebih encer
Oli 3 (SAE 15W50) kekentalannya sama dengan Oli 2 (SAE 50)
Grade Pelumas terbagi atas singlegrade / monograde seperti SAE 15 dan SAE 50 (digunakan pada temperatur ektrim) serta multigrade seperti SAE 5W-50 dan 15W-50 banyak digunakan (kecuali pada temperatur yang sangat panas atau sangat dingin) karena pelumas ini cukup encer untuk mengalir pada temperatur rendah dan cukup kental untuk bekerja secara memuaskan pada temperatur tinggi.
Lebih jelasnya kita gunakan ilustrasi berikut:
Ada 3 Oli, 1 multigrade, 2 monograde
Oli 1 SAE 15 (encer)
Oli 2 SAE 50 (kental)
Oli 3 SAE 15W50 (multigrade)
ketiga Oli tersebut dibawa tempat bersuhu dingin maka:
Oli 1 (SAE 15) akan lebih kental karena dingin
Oli 2 (SAE 50) dapat membeku karena asalnya sudah kental
Oli 3 (SAE15W50) kekentalannya akan sama dengan Oli 1 (SAE15)
Sekarang ketiga Oli tersebut dibawa ke tempat yang bersuhu panas, maka:
Oli 1 (SAE 15) menjadi sangat encer bahkan bisa menguap semua
Oli 2 (SAE 50) menjadi lebih encer
Oli 3 (SAE 15W50) kekentalannya sama dengan Oli 2 (SAE 50)
Merawat Mobil Tua
Langkah pertama adalah membeli mobil
yang memiliki reputasi baik. Selanjutnya, merawat mobil itu berpedoman buku
manual pemilik dan menepati jadwal perawatan berkala yang sudah ditentukan
produsen mobil. Tidak disiplin mentaati jadwal itu sama dengan mempercepat
kerusakan dan memperpendek umur.
Perawatan berkala itu termasuk penggantian parts dan fluids. Seperti berapa kali dan dengan interval berapa km oli mesin diganti, juga pelumas transmisi, minyak rem, juga radiator coolant. Juga kapan ban harus dirotasi.
Jika ingin mobil berumur panjang, tengok juga jenis perawatan berkala untuk extreme use pada buku manual. Yang perlu mempertimbangkan perawatan jenis ini adalah kendaraan yang biasa dipakai dikota-kota besar, iklim panas, dekat pantai, menarik trailer atau biasa dipakai dikawasan berdebu. Perbedaan antara reguler maintenance dan extreme-use bisa sangat signifikan. Misal interval penggantian pelumas yang lebih pendek, demikian pula interval penggantian komponen lain.
Perawatan berkala itu termasuk penggantian parts dan fluids. Seperti berapa kali dan dengan interval berapa km oli mesin diganti, juga pelumas transmisi, minyak rem, juga radiator coolant. Juga kapan ban harus dirotasi.
Jika ingin mobil berumur panjang, tengok juga jenis perawatan berkala untuk extreme use pada buku manual. Yang perlu mempertimbangkan perawatan jenis ini adalah kendaraan yang biasa dipakai dikota-kota besar, iklim panas, dekat pantai, menarik trailer atau biasa dipakai dikawasan berdebu. Perbedaan antara reguler maintenance dan extreme-use bisa sangat signifikan. Misal interval penggantian pelumas yang lebih pendek, demikian pula interval penggantian komponen lain.
Car name : Pitbull |
Namun Consumer Reports mengingatkan jangan terjebak pada over-maintaining yang
boros uang. Bengkel yang 'nakal' menawarkan item perawatan/pemeriksaan diluar
apa yang tertulis di buku manual lalu membebani dengan ongkos yang mahal.
Bila harus mengganti parts ataupun fluids, gunakan sesuai spesifikasi pabrik pembuat mobil. Contoh pelumas transmisi yang tidak jelas, mungkin harganya lebih murah, tapi memicu kerusakan sistem gearbox yang harganya jutaan dan ongkos reparasinya mahal. Bila produsen mobil mensyaratan penggunaan oli sintetis -yang lebih mahal dari oli mineral-, maka itu harus dituruti. Biasanya oli ini dipakai untuk mobil berkarakter sport. Namun oli mineral sudah memadai untuk kebanyakan mobil.
Bila mobil anda dirancang untuk menggunakan premium, menggunakan bahan bakar dengan oktan lebih tinggi yang mahal sama saja dengan pemborosan. Tapi bila buku manual menyebutkan penggunakan bahan bakar beroktan tinggi, maka mengisinya dengan premium akan membuat peformanya jatuh.
Rekomendasi lain, jaga kebersihan mobil! Membersihkan secara berkala interior maupun eksterior menjadikan mobil lebih menyenangkan. Menyedot debu dan pasir dari karpet dan kursi mengurangi resiko keausan dini penyebab robek. Rajin mencuci dan waxing membuat cat lebih terpelihara.
Bila harus mengganti parts ataupun fluids, gunakan sesuai spesifikasi pabrik pembuat mobil. Contoh pelumas transmisi yang tidak jelas, mungkin harganya lebih murah, tapi memicu kerusakan sistem gearbox yang harganya jutaan dan ongkos reparasinya mahal. Bila produsen mobil mensyaratan penggunaan oli sintetis -yang lebih mahal dari oli mineral-, maka itu harus dituruti. Biasanya oli ini dipakai untuk mobil berkarakter sport. Namun oli mineral sudah memadai untuk kebanyakan mobil.
Bila mobil anda dirancang untuk menggunakan premium, menggunakan bahan bakar dengan oktan lebih tinggi yang mahal sama saja dengan pemborosan. Tapi bila buku manual menyebutkan penggunakan bahan bakar beroktan tinggi, maka mengisinya dengan premium akan membuat peformanya jatuh.
Rekomendasi lain, jaga kebersihan mobil! Membersihkan secara berkala interior maupun eksterior menjadikan mobil lebih menyenangkan. Menyedot debu dan pasir dari karpet dan kursi mengurangi resiko keausan dini penyebab robek. Rajin mencuci dan waxing membuat cat lebih terpelihara.
Owner : Om dwisunu brcc |
Menurut ConsumerReports, problem bisa terjadi kapan saja dan penyebabnya bisa
apa saja. Karena itu biasakan untuk membuka kap mesin, meneliti, mendengarkan
dan mencium sesuatu yang tidak wajar. Periksa juga kondisi fluids, mereka bisa
memberi petunjuk apa yang terjadi didalam mesin atau transmisi. Contohnya, bila
pelumas transmisi tercium seperti terbakar ketika menarik dipstick atau terasa
kasar/berbutir, itu pertanda ada mulai ada kerusakan didalamnya. Deteksi dini
akan mengurangi biaya reparasi dan memperpanjang umur.
Kamis, 23 Mei 2013
Rabu, 22 Mei 2013
Alternator
Sistem pengisian pada kendaraan mempunyai 3 rangkaian komponen penting yaitu Aki, Alternator dan Regulator. Alternator sendiri terdiri dari komponen-komponen seperti gabungan kutub magnet yang dinamakan rotor, yang didalamnya terdapat kumparan kawat magnet yang dinamakan stator.
Alternator mulai berfungsi untuk menghasilkan listrik/pembangkit listrik ketika mesin dihidupkan untuk disalurkan ke aki dengan mengkonversi / mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Sedangkan regulator punya fungsi sebagai alat pengatur dan pembatas voltase yang terdiri dari sebuah rangkaian dioda yang dinamakan rectifier serta dua kipas dalam (internal Fan) untuk menghasilkan sirkulasi udara.
Model Alternator
Model alternator untuk setiap jenis mobil itu berbeda-beda, tapi kebanyakan alternator mempunyai regulator yang berada didalamnya ( IC built In), namun untuk tipe yang lama mempunyai regulator diluar. Tidak seperti model yang lama, tipe yang punya IC bulit in ini dapat dengan mudah diperbaiki dengan membuka tutup bagian atasnya.
Tipe lainnya adalah model pulley alternator yang diikat/dikencangkan ke bagian sumbu rotor. Alternator dengan tipe ini tidak mempunyai kipas luar yang menjadi bagian dari pulley-nya namun sudah mempunyai 2 kipas dalam untuk sirkulasi udara pendingin, tidak seperti jenis alternator lama yang menggunakan kipas luar untuk pendinginan.
Antara Aki dengan Alternator
Besaran daya yang terdapat alternator beragam, mulai dari yang paling kecil yang mempunyai daya 35 A hingga yang terbesar yang beredar dipasaran yaitu 220 A. Karena berfungsi sebagai pembangkit daya listrik ke aki, apabila ada penambahan perangkat atau aksesoris mobil yang membutuhkan beban listrik yang besar / banyak, cukup dengan mengganti alternatornya bukan aki. Karena bila memperbesar daya listrik di aki tapi penyaluran tenaganya lebih kecil, maka aki akan tetap tekor. Jadi makin besar beban listrik yang dipakai, makin besar juga daya dari alternator yang harus dipergunakan.
Perawatan Alternator
Tidak ada hal khusus untuk merawat alternator, tapi apabila ada kerusakan dapat dideteksi secara dini melalui konsol dashboard yang terdapat gambar aki, apabila berkedip-kedip berarti tidak ada pengisian ke aki dan bisa jadi terdapat kerusakan pada alternator selain dari aki-nya. Aki sendiri berhubungan langsung dengan dinamo starter. Selain itu juga, jangan menambah beban listrik yang berlebihan pada kendaraan, karena dapat memperpendek umur dari alternator ataupun umur dari aki.
Karena terdiri dari bermacam-macam komponen, maka apabila ada kerusakan pada salah satu komponennya masih bisa diperbaiki (rekondisi). “pengerjaan kerusakan dari alternator bisa mencapai 3-5 jam tergantung dari tingkat kesulitan kerusakan dari alternator” Dengan sistem rekondisi, Atek dapat memperbaiki alternator tersebut asalkan dengan kondisi kerusakan yang kurang dari 50% atau tidak terlalu parah. Apabila kondisi kerusakan lebih dari 50%, lebih baik diganti dengan model baru. Untuk kisaran harga rekondisi di galeri Alternator sendiri harga dipatok mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, semua tergantung dari kondisi si alternator itu sendiri
Sabtu, 18 Mei 2013
Volvo 244GL 1984 FOR SALE
Jumat, 17 Mei 2013
Toyota KE - 20 ?
Krisis bahan bakar pada tahun 1974 membuat
kebanyakan orang di Amerika pindah dari mobil Amerika yang bermesin besar ke
mobil kecil yang ekonomis. Hal ini membuat Corolla sukses terjual dalam jumlah
yang besar. Corolla Sedan, Hardtop, dan Wagon berbasis 30-series, Sprinter
Sedan 40-series. Corolla dan Sprinter Sports Coupe dan Liftback berbasis
50-series. Semua model yang menggunakan mesin dengan emisi rendah, Toyota Total
Clean (TTC), 60-series, model ini hanya dijual di Jepang.
Sekilas info mengenai restorasi kendaraan
Toyota ini :
- Untuk urusan mesin, tidak terlalu merepotkan karena pada dasarnya memakai mesin 3K yang mudah dalam urusan perawatan.
- Kapasitas mesinnya 1.200cc. Jika ingin kapasitas mesin yang lebih besar, bisa pakai mesin 4K 1.300cc tanpa mengubah engine mounting
- Jika sudah pasang A/C, alternator harus pakai yang lebih besar. Bisa pakai dari mobil lain atau rekondisi. Kalau rekondisi sekitar 800 ribu.
- Jika ingin lebih Ekstrim lagi, Bisa pakai mesin 4A-GE copotan dari Sprinter Trueno AE86, tapi wajib melakukan ubahan pada engine mounting
- Pengapian bisa ditingkatkan dengan cara menambahkan koil merk MSD yang dibandrolsekitar 1 juta dalam kondisi baru.
- PCD asli dari KE20 adalah 4x110. biasanya dibubut ulang menjadi 4x114,3 agar mudah dalam memilih velg
- Rem wajib dilakukan ubahan, utamanya pada bagian booster. Karena KE20 standar belum dilengkapi booster. Untuk booster, bisa pakai punya corolla DX
- Untuk velg, pilihan melimpah bila telah merubah PCD menjadi 4x114,3. Bisa pilih Enkei Compe 8 bila ingin bergaya reli. Tom's Igetta atau Tosco juga bisa jadi pilihan jika ingin terlihat ala balap zaman dahulu
- Bumper sebisa mungkin diusahakan kondisinya bagus. Apabila sudah kusam/kurang bagus, solusinya bisa dilapis krom lagi.
- Grill depan bisa pakai grill dari versi Levin KE20 jika ingin tampil beda
- Jika ingin dibuat bergaya reli, bisa pasangkan lampu sorot Cibie Oscar di bagian depan. Bisa juga dipasangkan mud guard AVCO di bagian bumper depannya. Yang penting disesuaikan dengan tahunnya
- Kurang disarankan memakai roof rack ataupun spion tanduk eks DX GT, karena tidak sesuai dengan tahunnya
- Bisa ditambahkan over vender agar terlihat sporty. Sebagai referensi, bisa contek desain over vender Levin KE20
- Bisa juga pakai emblem-emblem Sprinter generasi KE20 jika ingin tampil beda
Untuk
pilihan model sesuaikan dengan diri anda, semoga bermanfaat ….!
Langganan:
Postingan (Atom)